Blora – Jumat pekan ketiga (19/1) SMA Negeri 1 Cepu mendapat undangan untuk menghadiri pembinaan Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi (CSAP) di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Blora. Kegiatan berlangsung di ruang pertemuan lantai dua DLH Kabupaten Blora mulai pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh sepuluh sekolah yang ada di Kabupaten Blora yaitu SDN 2 Beran, SDN 1 Turirejo, SMPN 2 Blora, SMPN 7 Blora, SMPN 1 Kedungtuban, SMPN 1 Doplang, SMPN 1 Cepu, SMAN 1 Jepon, SMAN 1 Randublatung, dan SMAN 1 Cepu. Setiap sekolah diwakili oleh tiga orang peserta.
Kegiatan dibuka oleh Bapak Edy Wibowo, S.STP., MM., selaku Kabid Peningkatan Kapasitas dan Penanganan Pengaduan Lingkungan Hidup. Beliau menjelaskan bahwa status sekolah adiwiyata memiliki masa berlaku, yaitu selama empat tahun sehingga sekolah yang sudah habis masa berlakunya, diharapkan untuk segera mengajukan perpanjangan. Beliau juga mengemukakan bahwa adiwiyata bukan hanya sekadar lomba tetapi sebuah pencapaian dalam pendidikan karakter.
Selanjutnya sambutan dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup yaitu Bapak Istadi Rusmanto, ST., MM. Beliau menyampaikan bahwa tujuan dari adiwiyata adalah mendidik karakter siswa yang memiliki empati dan peduli terhadap pelestarian lingkungan. Adiwiyata tidak hanya terbatas pada sarana prasarana yang terlihat asri dan rindang. Beliau berharap dengan adanya sekolah adiwiyata dapat menyebarkan virus-virus kebaikan yang berpengaruh dalam menjaga pelestarian lingkungan.
Kemudian pengarahan mengenai cara pengisian kuesioner adiwiyata disampaikan oleh Bapak Anggun Yohana Purwa, SH., selaku staf Bidang Peningkatan Kapasitas dan Penanganan Pengaduan Lingkungan Hidup. Sekolah adiwiyata tidak hanya berpatokan pada sarana prasarana seperti dulu yaitu sekolah yang memiliki green house, gazebo, kolam, taman, dan lainnya. Cara memperpanjang masa berlaku adiwiyata yaitu mengunggah dokumen kegiatan selama dua tahun terakhir. Poin yang dibutuhkan untuk menjadi sekolah adiwiyata kabupaten sebesar 70 poin, sedangkan untuk menjadi sekolah adiwiyata provinsi sebesar 80 poin.
Kegiatan pembinaan ini dilakukan untuk mendampingi sekolah dalam pengisian kuesioner CSAP. Pengisian kuesioner CSAP melibatkan penilaian berbagai aspek, termasuk upaya sekolah dalam pelestarian lingkungan, manajemen limbah, dan praktik keberlanjutan. Tujuannya adalah untuk mengukur sejauh mana sekolah memenuhi kriteria Adiwiyata dan memotivasi peningkatan berkelanjutan.
Sekolah Adiwiyata merupakan program nasional di Indonesia yang mengkombinasikan pendidikan lingkungan hidup dengan manajemen sekolah berbasis lingkungan. Sekolah Adiwiyata berfokus pada praktik keberlanjutan, pengelolaan limbah, dan pelestarian lingkungan. Program ini mendorong partisipasi aktif sekolah dalam upaya pelestarian alam.
*Penulis: Ayu Septianawati, S.Pd
*Editor: Noor Laily Fitriyati, S.Pd